Kamis, 30 Oktober 2014

hipotesis dan permasalahannya



MAKALAH RESEARCH METHOD I
HIPOTESIS DAN PERMASALAHANNYA


By : GROUP 6
ADE PRIMA RORA
PUTRI NURUL AISYAH
SITI RAHMA SARI

:  2312.012
:  2312.028
:  2312. 015






Lecture Consellor :
Afrimiboy,S.Ag, M.Pd



ENGLISH EDUCATION DEPARTEMENT
STATE ISLAMIC COLLEGE OF BUKITTINGGI
2014








BAB II

PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN HIPOTESIS
1.      Menurut Sugiyono, Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masala pnelitian dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif.
2.      Menurut Gay, Mills, Airasian (2009:71), “a hypothesis is a researcher’s prediction of the research findings, statement of the research expectations about the relation among the variables in the research topic”. John W Creswell (2008) memberikan definisi, “hypothesis are statements in quantitative research in which the investigator makes a prediction or a conjecture about the outcome of a relationship among attributes or characteristics”.
3.      Menurut Bruce W. Tuckman (1972:75), “could be defines as an expectation about  the based on generalization of the assumed relationship between variables”. Best, John W, Kahn, James V (2003:11) memberikan definisi “The research or scientific hypothesis is a formal affirmative statement predicting a single research outcome, a tentative explanation  or the relationship between two or more variables”.
4.      Menurut Nanang Martono (2010:57), hipotesis dapat didefinisikan sebagai jawaban sementara yang kebenarannya harus diuji atau rangkuman kesimpulan secara teoritis yang diperoleh melalui tinjauan pustaka. James E Greighton dalam Nanang Martono (2010:57), hipotesis merupakan sebuah dukungan tentative atau sementara yang memprediksi situasi yang akan diamati. Lungberg dalam Nanang Martono (2010:57), mendefinisikan hipotesis sebagai sebuah generalisasi yang bersifat tentative, sebuah generalisasi tentative yang valid yang masih arus diuji. Menurut Goode dan Han dalam Nanang Martono (2010:58), hipotesis adalah sebuah proposisi yang harus dimasukan untuk menguji dan menentukan validitas, sebuah hipotesis menyatakan apa yang akan dicari.
5.      Nachmias dalam A Muri Yusuf (2005: 163), menyatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban tentative terhadap masalah-masalah penelitian. Jawaban itu dinyatakan dalam hubungan dalam bentuk variabel bebas dan terikat. Fraenkel dan Wallen dalam A Muri yusuf (2005: 163), menyatakan hipotesis adalah :”a tentative, reasonable, testable assertion regarding the occurrence of certain behaviors, phenomena, or event: a prediction of study outcome”. Menurut Kerlinger hipotesis adalah pernyataan kira-kira atau dugaan sementara mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurut A Muri Yusuf (2005: 163), hipotesis adalah kesimpulan sementara yang belum final; suatu jawaban sementara; suatu dugaan sementara; yang merupakan konstruk peneliti terhadap masalah penelitian, yang menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Kebenaran dugaan tersebut harus dibuktikan melalui penyelidikan ilmiah.
Hipotesis (hypo = sebelim; yhesisi = pernyataan, pendapat) adalah suatu pernyataan yang pada waktu diungkaokan belum diketahui kebenarannya, tetapi memungkinkan untuk diuji dalam kenyataan empiris. Hipotesis memungkinkan untuk menghubungkan teori dengan pengamatan, atau pengamatan dengan teori. Hipotesis mengemukakan pernyataan tentang harapan peneliti mengenai hubungan –hubungan antara variable-variabel didalam persoalan. Dengan dmikian hipotesis ini memberikan arah pada penelitian yang harus dilakuakn oleh peneliti.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Hiotesis itu adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
Jika hipotesis sudah diuji dan dibuktikan kebenarannya, maka hipotesis tersebut menjadi suatu teori. Jadi sebuah hipotesis diturunkan dari suatu teori yang sudah ada, kemudian diuji kebenarannya dan pada akhirnya memunculkan teori baru
Fungsi hipotesis menurut Menurut Nasution ialah sbb:
§ Untuk menguji kebenaran suatu teori,
§ Memberikan gagasan baru untuk mengembangkan suatu teori dan
§ Memperluas pengetahuan peneliti mengenai suatu gejala yang sedang dipelajari
Fungsi hipotesisi yang seperti ini menurut Ary Donald adalah
1. Memberikan penjelasan tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
2. Mengemukakan pernyataan tentang hubungan dua konsep yang secara langsungdapat diuji dalam peneltian.
3. Memberikan arah pada penelitian
B. JENIS HIPOTESIS
Jenis-jenis hipotesis berdasarkan hubungan antar variabel dalam Nanang Martono (2010:63), yaitu:
1.      Hipotesis deskriptif
Hipotesis deskriptif merupakan hipotesis yang menggambarkan  sebuah kelompok atau variabel tanpa menghubungkan dengan variabel lain. Hipotesis deskriptif juga mampu memberikan gambaran atau deksripsi tentang sampel penelitian. Contoh 70% peduduk di pedesaan bekerja sebagai petani.

2.      Hipotesis asosiasitf
Hipotesis asosiatif merupakan jenis hipotesis yang menjelaskan hubungan antar variabel. Hipotesis ini dalam sebuah penelitian selalu dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menjelaskan hubungan antar dua variabel atau lebih. Contoh jenis kelamin mempengaruhi prestasi belajar.

3.      Hipotesis komparatif
Hipotesis komparatif merupakan hipotesis yang menyatakan perbandungan antara sampel atau variabel yang satu dengan variabel lain. Contoh terdapat perbedaan prestasi belajar anatara siswa laki-laki dan perempuan.

Selain hipotesis tersebut, ada jenis hipotesis yang dibedakan berdasaran keberadaan hubungan antar variabel:
1.      H1 (Baca: H satu)
Yaitu hipotesis yang menyatakan keberadaan hubungan di antara dua variable yang sedang dioperasionalkan. Menurut Suharsimi Arikunto (2009:47), hipotesis alternaitf adalah yang menyatakan adanya hubungan antar variabel. Contoh terdapat hubungan yang signifikan antara kepercayaa diri dengan prestasi belajar.


2.      H0 (Baca: H Nol)
Yaitu hipotesis yang menyatakan ketiadaan hubungan di antara dua variabel yang sedang dioperasionalkan. Pengertian tersebut sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2009:47), hipotesis nol menyatakan ketidak adanya hubungan antara variabel. Dalam notasi, hipotesis ini dituliskan dengan Ho. Contoh tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dan motivasi berprestasi.
Berdasarkan ruang lingkup besar kecilnya variabel, hipotesis dapat dibagi menjadi hipotesis mayor dan minor.
1.      Hipotesis Mayor adalah hipotesis mengenai kaitan seluruh variabel dan seluruh subjek penelitian. Contohnya banyaknya makan berpengaruh pada tingkat kekenyangan
2.      Hipotesis minor adalah hipotesis mengenai kaitan sebagian dari variabel atau dengan kata lain pecahan dari hipotesis mayor.
C. PERMASALAH YANG TERJADI DALAM HIPOTESIS
Dua jenis kekeliruan yang kadang dibuat oleh peneliti, yaitu:
1.       Menolak Hipotesis yang seharusnya diterima. Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan alpha (a). Menerima Hipotesis yang seharusnya ditolak. Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan beta (b)
(1)    Jika Rumusan masalah anda “adakah hubungan jam produksi terhadap volume produksi”
(2)   Maka Hipotesis penelitian anda seharusnya “ada hubungan jam produksi terhadap volume produksi”
(3)   Maka Hipotesis Operasional anda
H0: “tidak ada hubungan jam produksi terhadap volume produksi”
H1: “ada hubungan jam produksi terhadap volume produksi”
                  (4). Jika setelah dilakukan pengujian, ternyata
H0 ditolak, artinya penelitian terbukti secara nyata (empiris)
H0 diterima, artinya penelitian anda tidak nyata secara empiris
Perumusan hipotesis dilakukan secara hati-hati setelah peneliti memperoleh bahan yang lengkap berdasarkan teori yang kuat. Namun demikian rumusan hipotesis tidak selamanya benar.
Benar dan tidaknya hipoesis tidak ada hubungannya dengan terbukti atau tidaknya hipotesis tersebut. Mungkin seorang peneliti merumuskan hipotesis yang benar, tetapi setelah data terkumpul dan dianalisis. Ternyata hipotesis itu ditolak, atau tidak terbukti. Sebaliknya mungkin seorang peneliti merumuskan sebuah hipotesis ynag salah, tetapi setelah dicocokan dengan datanya, hipotesis yang salah tersebut terbukti. Keadaan ini akan berbahaya, apabila menangani hipotesis yang berbahaya.














BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Sebagai pedoman kerja, peneliti menetapkan sebuah hipotesis yang dijadikan arah dalam menetapkan variabel, mengumpulkan data , mengolah data dan mengambil kesimpulan. Pada dasarnya. Pekerjaan meneliti adalah usaha untuk membuktikan hipotesis.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masala pnelitian dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif.
B.     SARAN
Kepada pembaca diharapkan untuk terus meningkatakan kompetensi dan wawasan yang berhubungan dengan penelitian. Hal ini dikarenakan penelitian merupakan cara manusia mengembangkan kajian ilmu















DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,suharsimi, 1997.prosedur penelitian suatu pendekatan praktik . jakarta:rinaeka cipta
Sugiyono , 2009.  Metode penelitian pendidikan . Bandung : Alfabeta