MAKALAH RESEARCH METHOD I
HIPOTESIS DAN PERMASALAHANNYA
By : GROUP 6
ADE PRIMA RORA
PUTRI NURUL AISYAH
SITI RAHMA SARI
|
: 2312.012
: 2312.028
: 2312. 015
|
Lecture Consellor :
Afrimiboy,S.Ag,
M.Pd
ENGLISH EDUCATION DEPARTEMENT
STATE ISLAMIC COLLEGE OF BUKITTINGGI
2014
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
HIPOTESIS
1.
Menurut
Sugiyono, Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masala
pnelitian dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang
menggunakan pendekatan kuantitatif.
2.
Menurut Gay, Mills, Airasian (2009:71), “a hypothesis is a researcher’s prediction of
the research findings, statement of the research expectations about the
relation among the variables in the research topic”. John W Creswell (2008)
memberikan definisi, “hypothesis are
statements in quantitative research in which the investigator makes a
prediction or a conjecture about the outcome of a relationship among attributes
or characteristics”.
3.
Menurut Bruce W. Tuckman (1972:75), “could be defines as an expectation
about the based on generalization of the
assumed relationship between variables”. Best, John W, Kahn, James V
(2003:11) memberikan definisi “The
research or scientific hypothesis is a formal affirmative statement predicting
a single research outcome, a tentative explanation or the relationship between two or more
variables”.
4.
Menurut Nanang Martono (2010:57), hipotesis dapat
didefinisikan sebagai jawaban sementara yang kebenarannya harus diuji atau
rangkuman kesimpulan secara teoritis yang diperoleh melalui tinjauan pustaka.
James E Greighton dalam Nanang Martono (2010:57), hipotesis merupakan sebuah
dukungan tentative atau sementara yang memprediksi situasi yang akan diamati.
Lungberg dalam Nanang Martono (2010:57), mendefinisikan hipotesis sebagai
sebuah generalisasi yang bersifat tentative, sebuah generalisasi tentative yang
valid yang masih arus diuji. Menurut Goode dan Han dalam Nanang Martono
(2010:58), hipotesis adalah sebuah proposisi yang harus dimasukan untuk menguji
dan menentukan validitas, sebuah hipotesis menyatakan apa yang akan dicari.
5.
Nachmias dalam A Muri Yusuf (2005: 163), menyatakan
bahwa hipotesis merupakan jawaban tentative terhadap masalah-masalah
penelitian. Jawaban itu dinyatakan dalam hubungan dalam bentuk variabel bebas
dan terikat. Fraenkel dan Wallen dalam A Muri yusuf (2005: 163), menyatakan
hipotesis adalah :”a tentative,
reasonable, testable assertion regarding the occurrence of certain behaviors,
phenomena, or event: a prediction of study outcome”. Menurut Kerlinger
hipotesis adalah pernyataan kira-kira atau dugaan sementara mengenai hubungan
antara dua variabel atau lebih. Menurut A Muri Yusuf (2005: 163), hipotesis
adalah kesimpulan sementara yang belum final; suatu jawaban sementara; suatu
dugaan sementara; yang merupakan konstruk peneliti terhadap masalah penelitian,
yang menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Kebenaran dugaan
tersebut harus dibuktikan melalui penyelidikan ilmiah.
Hipotesis
(hypo = sebelim; yhesisi = pernyataan, pendapat) adalah suatu pernyataan yang
pada waktu diungkaokan belum diketahui kebenarannya, tetapi memungkinkan untuk
diuji dalam kenyataan empiris. Hipotesis memungkinkan untuk menghubungkan teori
dengan pengamatan, atau pengamatan dengan teori. Hipotesis mengemukakan
pernyataan tentang harapan peneliti mengenai hubungan –hubungan antara
variable-variabel didalam persoalan. Dengan dmikian hipotesis ini memberikan
arah pada penelitian yang harus dilakuakn oleh peneliti.
Jadi dapat
disimpulkan bahwa Hiotesis itu adalah jawaban sementara terhadap
masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
Jika hipotesis sudah diuji dan dibuktikan kebenarannya, maka hipotesis tersebut
menjadi suatu teori. Jadi sebuah hipotesis diturunkan dari suatu teori yang
sudah ada, kemudian diuji kebenarannya dan pada akhirnya memunculkan teori baru
Fungsi hipotesis menurut Menurut Nasution ialah sbb:
§ Untuk menguji kebenaran suatu teori,
§ Memberikan gagasan baru untuk mengembangkan suatu
teori dan
§ Memperluas pengetahuan peneliti mengenai suatu gejala
yang sedang dipelajari
Fungsi hipotesisi yang seperti ini menurut Ary Donald adalah
1. Memberikan penjelasan tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan
pengetahuan dalam suatu bidang.
2. Mengemukakan pernyataan tentang hubungan dua konsep yang secara
langsungdapat diuji dalam peneltian.
3. Memberikan arah pada penelitian
B. JENIS HIPOTESIS
Jenis-jenis
hipotesis berdasarkan hubungan antar variabel dalam Nanang Martono (2010:63),
yaitu:
1.
Hipotesis
deskriptif
Hipotesis deskriptif merupakan hipotesis yang menggambarkan sebuah kelompok atau variabel tanpa
menghubungkan dengan variabel lain. Hipotesis deskriptif juga mampu memberikan
gambaran atau deksripsi tentang sampel penelitian. Contoh 70% peduduk di
pedesaan bekerja sebagai petani.
2.
Hipotesis asosiasitf
Hipotesis asosiatif merupakan jenis hipotesis yang
menjelaskan hubungan antar variabel. Hipotesis ini dalam sebuah penelitian
selalu dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menjelaskan hubungan antar dua
variabel atau lebih. Contoh jenis kelamin mempengaruhi prestasi belajar.
3.
Hipotesis
komparatif
Hipotesis komparatif merupakan hipotesis yang
menyatakan perbandungan antara sampel atau variabel yang satu dengan variabel
lain. Contoh terdapat perbedaan prestasi belajar anatara siswa laki-laki dan
perempuan.
Selain hipotesis tersebut, ada jenis hipotesis yang
dibedakan berdasaran keberadaan hubungan antar variabel:
1.
H1 (Baca: H
satu)
Yaitu hipotesis yang menyatakan keberadaan hubungan di
antara dua variable yang sedang dioperasionalkan. Menurut Suharsimi Arikunto
(2009:47), hipotesis alternaitf adalah yang menyatakan adanya hubungan antar
variabel. Contoh terdapat hubungan yang signifikan antara kepercayaa diri
dengan prestasi belajar.
2.
H0 (Baca: H
Nol)
Yaitu hipotesis yang menyatakan ketiadaan hubungan di
antara dua variabel yang sedang dioperasionalkan. Pengertian tersebut sesuai
dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2009:47), hipotesis nol menyatakan ketidak
adanya hubungan antara variabel. Dalam notasi, hipotesis ini dituliskan dengan
Ho. Contoh tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dan
motivasi berprestasi.
Berdasarkan ruang lingkup besar kecilnya variabel,
hipotesis dapat dibagi menjadi hipotesis mayor dan minor.
1. Hipotesis Mayor adalah hipotesis mengenai kaitan
seluruh variabel dan seluruh subjek penelitian.
Contohnya banyaknya makan berpengaruh pada tingkat kekenyangan
2. Hipotesis minor adalah hipotesis mengenai kaitan
sebagian dari variabel atau dengan kata
lain pecahan dari hipotesis mayor.
C. PERMASALAH YANG TERJADI DALAM
HIPOTESIS
Dua
jenis kekeliruan yang kadang dibuat oleh peneliti, yaitu:
1. Menolak Hipotesis yang seharusnya diterima. Kesalahan ini disebut sebagai
kesalahan alpha (a). Menerima Hipotesis yang seharusnya ditolak. Kesalahan ini
disebut sebagai kesalahan beta (b)
(1) Jika Rumusan masalah anda “adakah hubungan jam produksi terhadap volume
produksi”
(2) Maka Hipotesis penelitian anda seharusnya “ada hubungan jam produksi
terhadap volume produksi”
(3) Maka Hipotesis Operasional anda
– H0: “tidak ada hubungan jam produksi terhadap volume produksi”
– H1: “ada hubungan jam produksi terhadap
volume produksi”
(4). Jika setelah dilakukan pengujian, ternyata
– H0 ditolak, artinya penelitian terbukti secara nyata (empiris)
– H0 diterima, artinya penelitian anda
tidak nyata secara empiris
Perumusan hipotesis dilakukan secara hati-hati setelah peneliti memperoleh
bahan yang lengkap berdasarkan teori yang kuat. Namun demikian rumusan
hipotesis tidak selamanya benar.
Benar dan tidaknya hipoesis tidak ada hubungannya dengan terbukti atau
tidaknya hipotesis tersebut. Mungkin seorang peneliti merumuskan hipotesis yang
benar, tetapi setelah data terkumpul dan dianalisis. Ternyata hipotesis itu
ditolak, atau tidak terbukti. Sebaliknya mungkin seorang peneliti merumuskan
sebuah hipotesis ynag salah, tetapi setelah dicocokan dengan datanya, hipotesis
yang salah tersebut terbukti. Keadaan ini akan berbahaya, apabila menangani hipotesis
yang berbahaya.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Sebagai pedoman kerja,
peneliti menetapkan sebuah hipotesis yang dijadikan arah dalam menetapkan
variabel, mengumpulkan data , mengolah data dan mengambil kesimpulan. Pada
dasarnya. Pekerjaan meneliti adalah usaha untuk membuktikan hipotesis.
Hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap
rumusan masala pnelitian dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah
penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif.
B.
SARAN
Kepada pembaca
diharapkan untuk terus meningkatakan kompetensi dan wawasan yang berhubungan
dengan penelitian. Hal ini dikarenakan penelitian merupakan cara manusia
mengembangkan kajian ilmu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,suharsimi, 1997.prosedur penelitian suatu pendekatan praktik .
jakarta:rinaeka cipta
Sugiyono , 2009. Metode
penelitian pendidikan . Bandung : Alfabeta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar